Monday, December 29, 2014

TUGAS SOFTSKILL KEPEMIMPINAN

Menjadi pemimpin kelas

      Ini pengalaman saya suatu masih duduk dibangku sekolah kelas 7 SMP pada waktu itu pertama kalinya saya memimpin kelas dengan  jabatan sebagai ketua kelas, karena saya selagi duduk dibangku sekolah dasar selalu menolak jika diberikan jabatan sebagai ketua kelas. Pada kelas 7 smp awalnya saya pernah berpikir menjadi ketua kelas itu sepertinya menyenangkan juga karena bisa memerintah seenaknya kepada yang lainnya seperti jika disuruh guru melakukan sesuatu saya tinggal memberikan tugas tersebut kepada yang lainnya. Karena itu saya memberanikan diri mendaftarkan diri menjadi ketua kelas pada saat itu, dan ternyata setelah dilakukan pemilihan pengurus kelas akhirnya saya terpilih sebagai ketua kelas dengan proses pemungutan suara didalam kelas.


       Setelah terpilih dan menjalankan rutinitas tugas sebagai ketua kelas dengan seiring berjalannya waktu mulai terasa bahwa pikiran saya sebelum menjadi ketua kelas itu salah besar karena kenyataanya menjadi seorang pemimpin itu berat tanggung jawabnya walau hanya sebagai ketua kelas. Tapi karena sudah terpilih dan merasa memiliki tanggungjawab sebagai ketua kelas karena keinginan saya sendiri, saya tetap melaksanakan tugas tersebut dangan penuh semangat dengan niatan ingin membentuk karakter, sifat, dan juga jiwa seorang pemimpin yang bertanggungjawab terhadap tugas yang telah diberikannya.
 

      Pada awalnya semua berjalan dengan lancar tidak ada masalah dikelas yang berhubungan dengan murid dan guru-guru pengajar, namun seiring berjalannya waktu berlalu masalah mulai bermunculan satu demi satu. Mulai dari perkelahian kecil didalam kelas, selalu berisik pada saat guru sedang menerangkan, gaduh pada saat tidak ada guru didalam kelas sehingga menggaggu ruang kepala sekolah yang tepat berada disamping kelas, itu semua tidak seberapa dari hal yang terjadi berikut ini, ada dua guru yang tidak mau lagi mengajar dikelas dikarenakan banyak hal contohnya selalu berisik pada saat guru mengajar, berbuat tidak sopan dan hingga melawan perkataan guru. Semua hal yang terjadi membuat saya merasa tidak kuat dengan jabatan yang saya miliki, karena saya merasa tidak bisa mengendalikan suasana didalam kelas yang selalu gaduh dan pada akhirnya saya memutuskan untuk mundur dari jabatan yang saya pegang. Namun wali kelas tidak mengijinkan saya untuk mundur dikarenakan masih menaruh harapan pada saya supaya mengembalikan suasana kelas seperti pertama kali. Dan saya mencoba untuk memperbaiki suasana didalam kelas dengan tindakan tegas belum berhasil juga dan saya mencoba lagi dengan cara halus kali ini yaitu dengan cara sharing berbagi pendapat mengapa mereka pada tidak bisa diatur dan hasilnya luarbiasa suasana pun menjadi nyaman seperti pada kondisi awal.

No comments:

Post a Comment