Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan
Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor
Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah
Di Jawa Timur
H.Teman Koesmono
Staf Penjajar Fakultas Ekonomi, Universitas Katholik Widya Mandala, Surabaya
ABSTRAK
ujuan penelitian adalah memenemukan bagaimana besarnyapengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja
karyawan khususnya karyawan dibagian produksi.
Unit analisisnya adalah
karyawan produksi pada subsektor industri pengolahan kayu di Jawa Timur.
peneliti juga menguji hipotesis bahwa motivasi berpengaruh kepada
kepuasan kerja dan berpengaruh terhadap kinerjanya.
hasilnya motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar
1.462 dan terhadap kinerja sebesar 0.387, kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0,003 dan budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja sebesar 0.506, budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi
sebesar 0.680 dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
sebesar 1.183
PENDAHULUAN
masalah nasional bangsa ini adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia.
persoalan adalah bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang hasilkan kinerja optimal sehingga tujuan perusahaan tercapai
Banyak hal yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, sehingga pengusaha harus
menjaga factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dapat terpenuhi secara
maksimal apa bila variable pendukung terpenuhi seperti Culture dan Motivation.
budaya merupakan hal yang esensial bagi suatu
organisasi atau perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang
ada dalam perusahaan. Secara spesifik budaya dalam
organisasi akan ditentukan oleh kondisi team work, leaders dan characteristic of
organization serta administration process yang berlaku
Hughes et al. (1999:388); Motivation, satisfaction and performance seem
clearly related. Pada umumnya dalam diri seorang pekerja ada dua hal yang penting
dan dapat memberikan motivation atau dorongan yaitu masalah Compensation dan
Expectancy.
Besar kecilnya compensation yang diberikan kepada
karyawan seharusnya tergantung kepada besar kecilnya power of contribution and
thinking yang disampaikan oleh pekerja kepada perusahaan.
Sehubungan dengan hal
tersebut mengingat pemberian compensation harus adil tentunya harus ada ukuran
yang jelas dan transparan misalnya berdasarkan outputnya (prestasi yang dicapai).
perusahaan pengolahan kayu untuk kebutuhan ekspor berekala menengah
yang berada di Jawa Timur melalui job performance tenaga kerjanya dan diukur
melalui berbagai indikator yang ada. Tentang kemampuan Jawa Timur yang
menghasilkan produk pengolahan kayu ekspor dapat diuraikan dalam table 1.
Peluang pasar menurut survei pada tahun 2002 yang dilakukan oleh KADINDA
Daerah Tingkat I Jawa Timur, beberapa negara yang berpotensi untuk impor kayu
olahan dari Jawa Timur seperti Table 2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap Kepuasan kerja ?
2. Apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi
3. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Kepuasan kerja ?
4. Apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja ?
5. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja ?
6. Apakah Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Kinerja?
LANDASAN TEORI
Budaya Organisasi
Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalam
kehidupan organisasi berusaha untuk menentukan dan membentuk sesuatu yang
dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan
aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masingmasing
individu.
Glaser et al. (1987); Budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti yang
dimiliki bersama.
Hofstede (1986:21); Budaya merupakan berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan
yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam lingkungannya.
Beach (1993:12); Kebudayaan merupakan inti dari apa yang penting dalam
organisasi
Kreitner dan Kinicki (1995:532); mengemukakan bahwa budaya orgainsasi adalah
perekat social yang mengingat anggota dari organisasi
Pendapat Bliss (1999) mengatakan bahwa didalam budaya terdapat kesepakatan
yang mengacu pada suatu sistem makna secara bersama, dianut oleh anggota
organisasi dalam membedakan organisasi yang satu dengan yang lainnya.
Robbins (1996:289); budaya organisasi merupakan suatu persepsi
bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, dan merupakan suatu sistem
makna bersama.
Kartono (1994 :138); mengatakan bahwa bentuk kebudayaan yang muncul pada
kelompok-kelompok kerja di perusahaan-perusahaan berasal dari macam-macam
sumber
Molenaar (2002), Kotter dan Heskett (1992); Budaya mempunyai kekuatan
yang penuh, berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhadap lingkungan
kerja.
Buchanan dan Huczyski (1997:518); elemen-elemen budaya organisasi atau
perusahaan adalah nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, pendapat-pendapat, sikapsikap
dan norma-norma.
Motivasi
Dalam memenuhi kebutuhannya seseorang akan
berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari
perilakunya, untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada kekuatan yang mengarah kepada tindakannya.
Herpen et al. (2002); hasil penelitiannya mengatakan bahwa motivasi seseorang
berupa intrinsik dan ekstrinsik Sedangkan Gacther and falk (2000), Kinman and
Russel (2001); Motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuatu yang sama-sama
mempengaruhi tugas seseorang. Kombinasi insentive intrinsik dan ekstrinsik
merupakan kesepakatan yang ditetapkan dan berhubungan dengan psikologi
seseorang.
Kepuasan Kerja
Pada dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi
kesetiannya pada perusahaan apabila dalam bekerjanya memperoleh kepuasan kerja
sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dole and Schroeder (2001); Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai
perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya.
Testa (1999)dan Locke (1983); Kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau
pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau
pengalaman-pengalaman pekerjaan. dan Penelitian Linz (2002); mengatakan bahwa secra positif
sikap terhadap kerja ada hubungan positif dengan kepuasan kerja.
Kinerja
Seseorang akan selalu mendambakan penghargaan terhadap hasil pekerjaanya
dan mengharapkan imbalan yang adil. penilaan kinerja dapat memberikan informasi untuk kepentingan
pemberian gaji, promosi dan melihat perilaku karyawan.
Waldman (1994); kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari
apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada
masing-masing individu dalam organisasi. dan Mangkunegara
(2001:67); kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Hipotesis
1. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
2. Budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi
3. Motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
4. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
5. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja
6. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja
METODE PENELETIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini akan menyajikan sampai sejauh mana pengaruh
budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan motivasi serta kinerja karyawan.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data interval, yang dinyatakan dalam angkaangka
mulai dari skala yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Sedangkan sumber
data yang digunakan adalah bersifat primer dengan cara menyebarkan kuisioner
kepada responden.
IDENTIFIKASI VARIABEL
a. Variabel Independent: Budaya organisasi
b. Variabel Dependent: Motivasi, Kepuasan Kerja, Kinerja.
Definsi operasional
a. Budaya organisasi : adalah perekat sosial yang mengikat anggota organisasi
secara bersama-sama.
b. Motivasi adalah: kekuatan atau dorongan yang menyebabkan orang berperilaku
dengan cara tertentu.
c. Kepuasan kerja adalah : tingkat perasaan individu baik secara positif atau negatif
aspek-aspek dalam pekerjaannya.
d. Kinerja : adalah prestasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Teknik Pengambilan Sampel
Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quota Sampling dilima kota
dilima kota yaitu Surabaya, Gresik Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan. Sejumlah 382
orang karyawan pabrik yang dipakai sebagai obyek penelitian. Perusahaan yang
dimaksud adalah:
1. Surabaya : PT.Efrata Indah dengan sampel 69 orang
2. Gresik: PT.Tulus Tritunggal dengan sampel 78 orang
3. Sidoarjo: PT.Rimba Prima Nusantara dengan sampel 91 orang
4. Mojokerto: PT.Wijaya Perkasa Indah dengan sampel 67 orang
5. Pasuruan: PT.Hasil Alam Indo Indah dengan sampel 77 orang
Ferdinand (2002: 33) penggunaan sampel dalam SEM minimal 100 orang
Alat dan Metode Pengumpulan Data
penelitian ini adalah skala likert dengan ukuran sebagai
berikut: 1 = Sangat tidak setuju. 2 = Tidak setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat
setuju.
Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling)
program Analysis of Moment Structure (AMOS) Versi 5.0 (Ghozali : 2004) disertai
dengan uji kesesuaian model (Goodness of Fit) pada persamaan struktural.
Hasil Penelitian
1. Uji Kenormalan Data
Nilai C.R tersebut dibandingkan dengan nilai Z table
ά = 0.05 (± 1.96). Semua variabel yang ada ( Budaya organisasi, Motivasi,
Kepuasan kerja, Kinerja) memenuhi kenormalan karena Z value < Z
table.Sedangkan pengujian multivariate diperoleh Z = 1.005 < Z table, dapat
dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi multivariate normal
2. Uji Multivariate Outlier
Jarak mahalanobis berada pada rentang 30.814 dan 39.830, sementara
perhitungan Chi-Square table dengan α = (0.05) dengan derajat bebas 4 (jumlah variabel) adalah 40.11. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat data outlier secara multivariate karena semua nilai jarak Mahalanobis
lebih kecil dar χ² table.
3. Uji Multikolinearitas
Determinant of sample covariance matrix = 78.775, nilai yang dihasilkan jauh
sekali dari nol, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam data yang ada tidak
terjadi kasus multikolinearitas atau singgularitas
4. Hubungan Kausalitas antar Variabel
Melalui pengamatan terhadap nilai C.R yang identik dengan uji – t dalam regresi
dibandingkan dengan t table ± 1.96 menggambarkan semua koefisien signifikan
antara lain:
Pengaruh Budaya organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja
dapat digambarkan alurnya sebagai berikut:
PEMBAHASAN
motivasi terhadap kepuasan kerja yaitu 1.462 dan budaya organisasi terhadap motivasi sebesar 0.680 dan motivasi terhadap kinerja
sebesar 0.387, budaya organisasi terhadap kinerja sebesar 0,506 dan terhadap
kepuasan kerja sebesar 0.183 dan yang terakhir adalah kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0.003.
Pengaruh langsung yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut : terdapat efek
langsung dari variabel Budaya organisasi terhadap Motivasi sebesar 0.680, variable
Motivasi terhadap Kepuasan kerja sebesar1.462, Variabel Budaya organisasi
terhadap Kepuasan kerja sebesar 1.183, variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja
sebesar 0.506, sedangkan variabel Kepuasan kerja terhadap Kinerja sebesar 0.003.
Pengaruh tidak langsung dapat dijelaskan sebagai berikut : terdapat pengaruh
tidak langsung dari variable Budaya organisasi terhadap variabel Kepuasan kerja
sebesar 0.994, begitupula terdapat pengaruh tidak langsung dari variabel Budaya
organisasi terhadap variabel Kinerja sebesar 0.267, sedangkan pengaruh tidak
langsung dari variabel Motivasi terhadap variabel Kinerja sebesar 0.005.
Selain itu ada pengaruh tidak langsung dari variabel Budaya
organisasi terhadap kinerja melalui variabel antara yaitu Kepuasan kerja.
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa semua indek memenuhi kriteria sehingga
model yang ada dapat dikatakan memenuhi kesesuaian dengan data yang ada.
Dari hasil penelitian dan dari koefisien jalur yang ada maka dapat diuraikan halhal
sebagai berikut:
1. Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi secara positif
2. Budaya organisasi berpengaruh terhadap Kepuasan kerja secara positif
3. Motivasi berpengaruh terhadap Kepuasan kerja secara positif
4. Budaya organisasi berpengaruh terhadap Kinerja secara positif
5. Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja secara postif
6. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Kinerja secara positif
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa
Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja
pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur dapat
diterima. Keempat variabel tersebut merupakan faktor-faktor dalam perilaku
organisasi yang harus mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait
dengan proses produksi. Penelitian ini dapat memberikan informasi pada manajemen
dalam mengelola Sumber daya manusia, artinya bahwa mengelola Sumber daya
manusia tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Pada
prinsipnya tujuan mengelola Sumber daya manusia adalah untuk mencapai
kesejahteraan bersama antara perusahaan dan semua karyawan yang terlibat dengan
aktivitas perusahaan.
Sumber / Referensi
http://teorionline.files.wordpress.com/2010/06/jurnal-pengaruh-budaya-organisasi-terhadap-motivasi.pdf
No comments:
Post a Comment