Sunday, June 29, 2014

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
DALAM KESUSASTRAAN




      Secara morfologis kata kesussastraan atau yang lebih sering disebut dengan sastra yaitu semua yang bersangkutan atau berkaitan dengan sifat alami seperti baik, indah, berguna dan sebagainya. Bentuk dasar sastra yang berarti kata, tulisan, ilmu.

      Jadi garis besar atau inti dari tulisan diatas Kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah, tapi menurut istilah Kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai media interaksi terhadap semua (apapun bentuknya)


       Ilmu Buday Dasar merupakan suatu pembelajaran yang berbau atau yang menyinggung tentang konsep-konsep suatu kehidupan manusia beserta budaya yang sering dilakukan oleh manusia tersebut. Kesusastraan menurut Ilmu Budaya Dasar adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil atau tujuan yang dapat kita artikan menjadi suatu keindahan atau kecantikan suatu nilai estetis. nilai estetis suatu sastra tersebut muncul dikarenakan suatu keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara inti atau isi suatu nilai estetis tersebut.

    Kita dapat simpulkan Kesusastraan terhadap suatu Ilmu Budaya Dasar Kesusastraan membuat pengarahan atas konfilk mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.

      Namun Ilmu Budaya Dasar atau yang dahulu sering disebut sebagai basic humanities. berasal dari bahasa latin yang disebut dengan "humanus'' , yang memiliki erti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umunya Ilmu Budaya Dasar (humanus / humanities) mencakup filsafat, teologi, dan cabang-cabangnya yaitu : Sejarah, Sastra, dan sebagainya, maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.


Pendekatan Kesusastraan

      Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.


Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.
  • Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
    • Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
    • Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
    • Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
    • Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
    • Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
  • Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan
  • Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA 


      Istilah prosa banyak padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI


      Puisi termasuk sastra, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistik atau estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya 





ALASAN-ALASAN MENDASARI PENYAJIAN PUISI DALAM IBD

  • hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut pengalaman perwakilan ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan perngalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra atau puisi dapat memberikan kesadaran yang penting untuk melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat
  • puisi dengan kesadaran individual dengan membaca puisi dapat diajak untuk dapat menjenguk hati manusia baik orang lain maupun diri sendiri
  • puisi dan keinsyafan social puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial


referensi : 
  • http://dwiariyanilylaku.blogspot.com/2010/11/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
  • http://indraspamungkas.wordpress.com/2012/07/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
  • http://enjoyinbahasa.comze.com/Gambar/Apresiasi%20Sastra.png
  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivAGOYQxbwZCSEhE0G-z8Ta0KZBTwB4lE4zW7yFKhfL98WUFchMxitoERIU-rEVpA7BUor8eb8FhIJE-i_SstVlqDZsgdBeoZB1vnNPF_xXTrQuMmqHSDj8pUVF2jVnhxCg6bB_hrh2B9W/s1600/adfa.jpg

No comments:

Post a Comment